PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
(MANAJEMEN STRESS, OLAHRAGA, DIET DAN
KONTROLLING)
Hipertensi merupakan penyakit
yang cukup terkenal di kalangan kita, penyakit ini merupakan salah satu
penyebab kecacatan atau bahkan kematian akibat terjadinya stroke, serangan
jantung, gagal ginjal dan lain-lain. Untuk mencegah dan menghindari terjangkitnya hipertensi maka perlu
dilakukan suatu penatalaksaan hipertensi antara lain yaitu:
1. Manajemen stress
Stres berasal dari kata stringere
(bahasa latin), yang dapat diartikan sebagai "suatu proses pernyataan atau
penghentian sejenak organ-organ yang ada dalam jaringan tubuh", dan itu
merupakan respons tubuh terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.
Peringatan dini yang menandakan
munculnya stres bisa berupa berubahnya suasana hati secara perlahan, sakit
kepala yang berkepanjangan akibat tegangnya urat-urat saraf, sakit perut,
munculnya ketidaksabaran dalam menyelesaikan tugas, kehilangan konsentrasi
dalam memecahkan suatu persoalan. Gejala-gejala awal ini jika disadari sedikit
demi sedikit bisa diredam, namun jika dibiarkan akan berlanjut pada gejala
berikutnya seperti susah tidur (insomnia),
kulit wajah yang berminyak, rambut mengalami kerontokan, munculnya kebiasaan
makan berlebihan sehingga tubuh mengalami kelebihan berat badan (OBESITAS). Dan jika masih juga belum
dapat diredam akan muncul depresi yang kronis, penyakit kulit, alergi, atau
sakit punggung yang menahun. Stres yang tak dapat redam dalam waktu lama, akan
menggerogoti tubuh hingga menimbulkan berbagai penyakit berat, seperti luka
lambung yang menahun (maag), tekanan darah tinggi (hipertensi) sampai serangan
jantung koroner.
Hubungan antara stress dengan hipertensi
diduga melalui aktivitas saraf simpatis, yaitu saraf yang dapat meningkatkan
tekanan darah secara bertahap. Apabila stress menjadi berkepanjangan dapat
berakibat tekanan darah menjadi tetap tinggi. Hal ini secara pasti belum
terbukti, akan tetapi pada binatang percobaan yang diberikan pemaparan tehadap
stress ternyata membuat binatang tersebut menjadi hipertensi.
Manajemen stres adalah kemampuan
untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian
yang ada memberi tuntutan yang berlebihan. Langkah-langkah sederhana untuk
manajemen stress adalah:
·
Luangkan waktu untuk santai. Beri diri anda
kesempatan untuk beristirahat biarpun hanya untuk beberapa saat setiap hari.
Sisihkan waktu paling tidak 15 menit untuk bersantai.
·
Lihat
sekitar anda dan beradaptasi terhadap setiap perubahan. Kehidupan ini
senantiasa berubah. Termasuk rencana kita, yang dapat berubah lantaran
munculnya berbagai rintangan. Untuk itu belajarlah memahami dan mengendalikan
segala perubahan yang ada. Dan janganlah
segala perubahan/masalah itu anda tafsirkan negatif, mungkin ada sesuatu yang
benar-benar dapat anda ubah atau kendalikan dalam situasi tersebut. Jika penerimaan kita selalu negatif, maka
sama saja dengan mengundang datangnya stres dalam jiwa kita. Hadapilah
segala perubahan itu dengan segala keberanian dan tingkah laku positif.
Berusahalah untuk dapat menyesuaikan diri terhadap segala bentuk perubahan,
baik perubahan besar maupun kecil termasuk pula perubahan yang tidak pernah
kita duga sebelumnya.
·
Relaksasikan
diri anda dan gerakan fisik/olahraga. Meditasi dan latihan pernafasan telah
terbukti efektif dalam mengendalikan stress. Berlatihlah untuk menjernihkan
pikiran anda dari pikiran-pikiran yang menggangu. Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dapat menghilangkan rasa
marah, frustasi, dan konflik bathin. Cara-cara itu dianggap paling konstruktif
dalam menyaring segala perasaan negatif.
·
Ungkapkan
perasaan. Jangan pendam perasaan hati anda, sebab itu akan menimbulkan stres
yang negatif. Berusahalah secara positif dan kreatif agar orang lain mengerti
ungkapan perasaan kita terhadap berbagai kejadian serta keputusan yang
berhubungan dengan hati kita.
·
Jangan
membebani diri anda secara berlebihan. dengan mengeluh mengenai seluruh beban
kerja anda. Tangani setiap tugas sebagaimana mestinya, atau tangani secara
selektif dengan memperhatikan beberapa prioritas.
·
Secara
selektif ubahlah cara anda bereaksi. Tapi jangan terlalu banyak sekaligus.
Fokuskan pada satu masalah dan kendalikan reaksi anda terhadap hal ini.
·
Ubahlah
cara pandang anda. Belajarlah untuk mengenali stress. Tingkatkan reaksi tubuh
anda dan buatlah pengaturan diri terhadap stress.
·
Hindari
reaksi yang berlebihan; Mengapa harus membenci jika sedikit tidak suka sudah
cukup? Mengapa harus merasa bingung jika cukup dengan hanya merasa gugup?
Mengapa harus mengamuk jika marah saja sudah cukup? Mengapa harus depresi
ketika cukup dengan merasa sedih?
·
Cobalah
untuk menjadi seseorang yang positif. Tanamkan pada diri anda bahwa anda dapat
mengatasi segala sesuatu dengan baik daripada hanya memikirkan betapa buruknya
segala sesuatu yang terjadi. "Stress sebenarnya dapat membantu ingatan,
terutama pada ingatan jangka pendek dan tidak terlalu kompleks.
·
Makanan
bergizi. Kunci utama kehidupan sehat adalah makanan bergizi. Beberapa makanan
tertentu dapat menurunkan stres, seperti ikan, daging, unggas, dan makanan yang
kaya akan vitamin B6 (hati, pisang, anggur, wortel, kacang polong, kentang dan
daging sapi). Juga perbanyak minum air putih. Hindari alkohol dan kafein yang
banyak ditemukan di dalam berbagai minuman hangat, termasuk teh, cokelat dan
kopi.
·
Cukup
istirahat. Istirahat dan tidur yang cukup merupakan salah satu cara untuk
mengurangi stres.
·
Menghindarkan
diri dari kecemasan. Mencari jalan keluar yang terbaik dalam mengatasi konflik
yang sedang berkecamuk, sangatlah penting. Belajarlah untuk tidak terlalu cemas
terhadap segala sesuatu yang belum jelas duduk persoalannya.
·
Kurangi
beban. Prioritaskan pekerjaan, tugas atau segala sesuatu yang sifatnya penting dan
mendesak, ketimbang melakukan hal-hal lain yang kurang penting.
·
Miliki
rasa humor. Belajarlah untuk memiliki rasa humor.
·
Beradaptasi
terhadap setiap perubahan. Kehidupan ini senantiasa berubah termasuk rencana
kita, yang dapat berubah lantaran munculnya berbagai rintangan. Untuk itu
belajarlah memahami dan mengendalikan segala perubahan yang ada. Dan janganlah
segala perubahan itu anda tafsirkan negatif. Hadapilah segala perubahan itu
dengan segala keberanian dan tingkah laku positif. Berusahalah untuk dapat
menyesuaikan diri terhadap segala bentuk perubahan termasuk pula perubahan yang
tidak pernah kita duga sebelumnya. (dari berbagai sumber)
2. Olah Raga
Latihan jasmani yang teratur
sepanjang tidak bertentangan dengan keadaan atau penyakit yang dialami
penderita akan memberi manfaat dalam menurunkan tekanan darah.
Orang yang aktivitasnya rendah
berisiko terkena hipertensi 30-50% daripada yang aktif. Pada penelitian Firmingham, aktivitas sedang-tinggi
adalah bersifat protektif terhadap stroke (Kiely et al, 1994). Meskipun
demikian masyarakat di dunia masih banyak yang memiliki gaya hidup sedentary.
Dua analisis menunjukkan
keuntungan dari berolahraga: Jalan-jalan dapat menurunkan tekanan darah ± 2 mm
Hg, sementara latihan aerobik dapat menurunkan tekanan darah sistolik ± 4 mm Hg
dan diastolik ± 2 mm Hg. Oleh karena
itu, aktivitas fisik meningkat dari rendah menjadi sedang, antara 30-45 menit
sebanyak >3x/hari penting sebagai pencegahan primer dari hipertensi.
Olah raga ternyata juga dihubungkan dengan pengobatan terhadap hipertensi.
Melalui olah raga yang isotonik dan teratur (aktivitas fisik aerobik selama
30-45 menit/hari) dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan
darah.
3. Diet
Dalam gaya hidup sehat yang utama
adalah makanan yang kita konsumsi. Terdapat
beberapa kriterian makanan, yaitu makanan yang harus dihindari dan makanan yang
dianjurkan untuk dikonsumsi. Bagi penderita hipertensi dianjurkan untuk
mengkonsumsi beberapa makanan berikut:
·
Buah-buahan
Dengan
mengkonsumsi buah segar secara teratur dapat menurunkan risiko kematian akibat
hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner, menurunkan tekanan darah, dan
mencegah kanker. Contoh jenis buah yang dianjurkan adalah: buah yang berwarna
gelap (mengandung banyak serat), buah pisang, anggur merah dan apel (dapat
mengurangi bahaya kolesterol dan mencega penggumpalan darah), buah jenis berry
(bersifat antioksidan)
·
Sayur
Sebagaimana
buah-buahan, sayur juga banyak mengandung vitamin dan phytochemical serta
serat. Sayur yang dapat digunakan untuk pencegahan hipertensi ini seperti
seledri, bawang dan sayur hijau lainnya. Bawang putih misalnya mampu menurunkan
tekanan darah tinggi serta menurunkan kolesterol dan pencegah pengumpalan
darah.
·
Serat
Makanan yang banyak mengandung serat sangat
penting untuk keseimbangan kolesterol. Serat terdapat dalam tumbuhan, terutama
pada sayur, buah, padi-padian, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Selain dapat
menurunkan kadar kolesterol karena dapat mengangkut asam empedu, serat juga
dapat mengatur kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah.
·
Karbohidrat jenis kompleks
Karbohidrat
jenis kompleks seperti nasi, pasta, kentang, roti lebih aman bagi penderita
hipertensi daripada karbohidrat sederhana seperti gula, manisan atau soda. Hal
ini dikarenakan gula sederhana lebih mudah meningkatkan kadar gula darah dan
ini berimplikasi kepada terjadinya hipertensi.
·
Vitamin dan mineral
Vitamin dan
mineral juga sangat penting untuk menyeimbangkan proses-proses fisiologi di
dalam tubuh kita, termasuk juga untuk menyeimbangkan tekanan darah.
·
Teh
Teh telah
cukup terkenal sebagai antioksidan yang efektif, selain itu teh juga dapat
mengurangi resiko hipertensi ataupun stroke. Pengkonsumsian teh secara teratur
dan seimbang dapat menjaga pola hidup sehat.
Selain makanan-makanan yang dianjurkan, dalam usaha menerapkan pola hidup
sehat, juga ada beberapa makanan yang harus dihindari atau dibatasi, antara
lain:
·
Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak,
ginjal, paru-paru, minyak kelapa, dll)
·
Makanan yang diolah menggunakan garam natrium,
misalnya biscuit, cracer, keripik dan makanan kering yang asin.
·
Makanan atau minuman kaleng, contohnya adalah
sarden, sosis, korned, soft drink dll. Hal ini dikarenakan makanan-makanan
umumnya mengandung pengawet yang tidak baik bagi kesehatan.
·
Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan, ikan
asin, telur asin, selai kacang, pindang dll)
·
Susu full cream, mentega, margarin, keju
mayonise, serta sumber protein hewani yang mengandung banyak kolesterol,
seperti daging merah (baik sapi apalagi kambing), kuning telur, dan kulit ayam.
·
Penyedap makanan.
·
Alkohol serta makanan yang mengandung alkohol
Untuk pengaturan pola makanan sehari-hari bagi penderita hipertensi yaitu
dengan selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan sampai
lebih dari 1 sendok per hari. Meningkatkan
pasokan kalium 94,5 gram atau 120-175 mEq/hari dapat memberikan efek penurunan
tekanan darah yang ringan. Selain
itu, pemberian kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium.
Kecukupan kalsium juga harus dipantau untuk mencegah atau mengobati hipertensi:
2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium dapat
memenuhi kebutuhan kalsium.
Untuk diet bagi penderita
hipertensi dapat dilakukan dengan memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula
merah/putih, bawang, jahe, kencur serta bumbu-bumbu lain yang tidak asin atau
mengandung banyak garam natrium. Selain itu, penderita hipertensi juga harus
memperhatikan hal- hal berikut:
o
Mempertahankan
berat badan dalam batas normal.
o
Menghentikan
kebiasaan merokok
o
Menghentikan
kebiasaan minum kopi
4.
Kontrolling
Pada
hipertensi lanjut usia, penurunan tekanan darah hendaknya mempertimbangkan
aliran darah ke otak, jantung dan ginjal. Penurunan tekanan darah yang
direkomendasikan untuk hipertensi lanjut usia adalah 20 mmHg dari tekanan darah
awal. Kontrol tekanan darah adalah dengan terapi farmakologis yaitu dengan
konsumsi rutin obat-obatan penurunan tekanan darah.
mantap
BalasHapusmkse...
BalasHapuskan gurunya pak azwar..
BalasHapus