BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Lokasi
Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di MTs Nurul Ulum Peureulak
pada semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2012/2013.
B.
Populasi
dan Sampel
1.
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Nurul
Ulum Peureulak tahun
pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 3
kelas dengan jumlah
siswa setiap
kelas sebanyak 30 siswa. Dalam hal ini penulis mengambil
seluruh populasi yang berjumlah 90 siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat
Arikunto yang menyatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang seratus lebih baik
diambil semua sebagai penelitiannya, merupakan penelitian populasi sedangkan
bila subjeknya lebih dari seratus dapat diambil antara 10-15 % atau lebih”.[1]
2.
Sampel
Sampel dari
penelitian ini adalah sampel populasi, yaitu kelas
sebagai kelas kontrol dan kelas sebagai kelas
eksperimen.
C. Metode
dan Variabel Penelitian
1. Metode
Penelitian
Dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif
dengan menggunakan rancangan penelitian Desain Randomized Control Group
Pretest-Posttest dengan menggunakan pembagian dua kelompok penelitian
yaitu kelompok penelitian eksperimen dengan menggunakan model make - a match (mencari pasangan) dan
kelompok penelitian kontrol menggunakan metode konvensional sebagaimana gambaran
pada tabel
berikut:
Tabel
1. Rancangan Penelitian Desain Randomized Control
Group Pretest-Posttest
Kelompok
|
Pengukuran
(Pretest)
|
Perlakuan
|
Pengukuran
(Posttest)
|
Eksperimen
|
To
|
X
|
T1
|
Kontrol
|
To
|
-
|
T1
|
Keterangan:
To :
Hasil
pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
T1 :
Hasil
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
X :
Menggunakan metode permainan.
-
: Tidak menggunakanmetode eksperimen.[2]
2.
Variabel
Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua jenis variabel ; yakni
variabel bebas dan variabel terikat:
a. Variabel bebas : Model make - a match (mencari
pasangan) (x)
b. Variabel terikat: Hasil
belajar siswa (y)
D. Teknik
Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Teknik
Pengumpulan Data
Tahapan pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :
-
Memberikan
soal pretest pada kelas eksperimen
untuk mengetahui penguasaan konsep siswa sebelum diberi perlakuan.
-
Memberikan
perlakuan kepada kelas eksperimen dengan menggunakan model make
- a match (mencari pasangan).
-
Memberikan
soal posttest pada kelas eksperimen untuk mengetahui
penguasaan konsep siswa (hasil belajar) setelah diberi perlakuan.
-
Memberikan angket untuk diisi siswa sebagai
data sekunder.
2. Instrumen
Penelitian
Dalam
penelitian ini, penulis akan menggunakan instrumen penelitian berupa :
a.
Tes Uraian
Tes uraian digunakan untuk menjaring
penguasaan konsep siswa dalam bentuk soal uraian sebanyak 5 soal yang
disesuaikan dengan Tujuan Pembelajaran Khusus yang tertuang dalam Rencana
Pelaksanaan Pengajaran (RPP). Penguasaan konsep materi bilangan bulat dijaring melalui tes kognitif berupa pretest. Sedangkan penguasaan konsep
akhir siswa dijaring melalui posttest yang soalnya berbeda dengan soal pretest. Jenjang soal bervariasi dari
mulai C1 (mengingat) hingga C4 (menganalisis). Adapun
kisi-kisis soal berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebagaimana
dijelaskan pada Lampiran 1.
Rancangan
instrumen penelitian soal tes tertulis berbentuk uraian pada penelitian ini
terlebih dahulu diujicoba untuk mengetahui validitas, dan reliabilitas, serta tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.
1.
Validitas
Untuk
menghitung validitas test dalam
penelitian ini digunakan rumus Pearson Product Moment, yaitu: [3]
Keterangan:
=
koefesien korelasi
=
jumlah skor item
= jumlah skor total (seluruh item)
N =
jumlah responden
Kriteria pengujian pada taraf signifikansi α
= 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2) adalah jika rhitung ≥
rtabel maka item instrumen dianggap valid. Dan untuk mengetahui tinggi, sedang, atau rendahnya
validitas instrumen, nilai koefisien diinterpretasikan dengan kriteria Guilford
dalam Suherman sebagai berikut : [4]
Tabel 2.
Kriteria Validitas Instrumen
Kriteria
|
Interpretasi
|
0,90 ≤ rxy ≤ 1,00
|
Sangat tinggi
|
0,70 ≤ rxy < 0,90
|
Tinggi
|
0,40 ≤ rxy < 0,70
|
Sedang
|
0,20 ≤ rxy < 0,40
|
Kurang
|
0,00 ≤ rxy < 0,20
|
Sangar Rendah
|
rxy
< 0,00
|
Tidak Valid
|
2.
Reliabilitas Instrumen
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen digunakan model rumus
koefisien korelasi Kuder Richardson yaitu KR-21
rumus :
α = [5]
Instrumen
dianggap reliabel,
jika α ≥ rtabel untuk α
= 0,05 dan derajat kebebasan dk = n - 1. Dan tolok ukur untuk menginterpretasikan koefisien reliabilitas alat
evaluasi menurut Guilford dalam Suherman sebagai berikut :[6]
Tabel 3.
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Instrumen
Koefisien Reliabilitas
|
Interpretasi
|
r11 < 0,20
|
Sangat rendah
|
0,20 ≤ r11 ≤0,40
|
Rendah
|
0,40 ≤ r11 ≤ 0,60
|
Sedang
|
0,60≤ r11 ≤ 0,80
|
Tinggi
|
0,80≤ r11≤1,00
|
Sangat tinggi
|
3.
Indeks
Kesukaran
Soal
yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran ini
menunjukkan taraf kesukaran soal.
Indeks
kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus : [7]
Keterangan
:
IK = Indeks Kesukaran
= Rata-rata skor tiap soal
SMI = Skor maksimum ideal
Selanjutnya
indeks kesukaran yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria menurut Guilford dalam Suherman sesuai
tabel berikut : [8]
Tabel 4. Klasifikasi Indeks Kesukaran
(IK)
Koefisien Indeks Kesukaran (IK)
|
Interpretasi
|
IK = 0,00
|
Terlalu Sukar
|
0,00 < IK ≤ 0,30
|
Sukar
|
0,30 < IK ≤ 0,70
|
Sedang
|
0,70 < IK ≤ 1,00
|
Mudah
|
IK = 1,00
|
Terlalu Mudah
|
4. Daya
Pembeda Soal
Daya
pembeda berkaitan dengan mampu atau tidaknya instrument yang digunakan
membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal, digunakan
rumus :
Keterangan
:
DP = Daya Pembeda
= Rata-rata skor siswa kelompok atas
= Rata-rata skor siswa kelompok bawah
SMI = Skor maksimum ideal
Klasifikasi
interpretasi untuk daya pembeda soal yang digunakan menurut Guilford dalam
Suherman adalah sebagai berikut: [9]
Tabel 4. Klasifikasi Daya Pembeda Soal
Daya Pembeda Soal
|
Interpretasi
|
DP ≤ 0
|
Sangat jelek
|
0,00 ≤ DP ≤ 0,20
|
Jelek
|
0,20 ≤ DP ≤ 0,40
|
Cukup
|
0,40 ≤ DP ≤ 0,70
|
Baik
|
0,70 ≤ DP ≤ 1,00
|
Sangat baik
|
b.
Angket
Angket digunakan untuk menjaring data
pendukung berupa respon siswa mengenai
penggunaan permainan edukasi dalam pembelajaran matematika pada konsep materi bilangan bulat. Angket
yang digunakan berupa angket tertutup dengan jawaban
Setuju – Tidak Setuju.
c.
Langkah-langkah
Penelitian
Dalam prosedur penelitian ini dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap
persiapan dan pelaksanaan penelitian.
a. Persiapan Penelitian
Kegiatan
persiapan penelitian antara lain dilakukan sebagai berikut:
1.
Menyusun
proposal penelitian
2.
Pengajuan
surat izin penelitian dari STAIN ZCK Langsa yang akan dilaksanakan di MTs
Nurul Ulum Peureulak.
3.
Konsultasi
dengan pembimbing I dan II untuk langkah penelitian serta menetapkan metodologi
penelitian yang digunakan.
4.
Konsultasi
dengan pihak sekolah dalam hal ini yaitu
kepala MTs
Nurul Ulum Peureulak dan guru mata
pelajaran matematika.
5.
Menentukan
sampel penelitian yang akan dilibatkan pada penelitian yang akan dilakukan.
6.
Penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi bilangan bulat.
7.
Menyusun
instrumen soal berdasarkan kisi-kisi soal
b.
Pelaksanaan
Penelitian
Kegiatan
pelaksanaan penelitian antara lain:
a.
Melaksanakan
penelitian :
-
Melakukan
validitas instrumen dengan melakukan uji coba.
-
Menghitung
reliabilitas instrumen.
b.
Memberikan
pretest, pretest dilaksanakan sebelum pembelajaran dimulai, pretest yang
diujikan pada masing-masing kelas adalah materi tes yag telah disusun sesuai
dengan penyusunan persiapan pembelajaran bilangan bulat.
c.
Melaksanakan
pembelajaran bilangan bulat dengan menggunakan model make - a match (mencari pasangan) bagi kelas
eksperimen. Pembelajaran dilakukan dengan membentuk kelompok belajar dan membagikan
kartu soal, kemudian kelompok
belajar ditugaskan menyelesaikan soal materi bilangan bulat melalui penerapan model model make
- a match (mencari pasangan).
d.
Melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah pada kelas kontrol
dengan materi pembelajaran yang sama yaitu bilangan
bulat.
e.
Melaksanakan
posttest, setelah selesai mengadakan pengajaran diadakan posttest, hasil tes
merupakan data yang akan diolah untuk mengetahui hasil belajar yang telah
ditempuh oleh siswa.
f.
Menganalisis
data yang terkumpul.
d.
Teknik
Analisis Data
a.
Analisis Indeks Gain
Perhitungan
indeks gain bertujuan untuk mengetahui peningkatan nilai pretest dan postest kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian ini, indeks gain akan digunakan apabila pada hasil uji kesamaan rata-rata nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Rumus indeks gain (g)
menurut Meltzer adalah sebagai berikut: [10]
Dengan kriteria indeks
gain sebagaimana terdapat dalam Tabel 3.10 berikut.
Tabel 3.10 Kriteria Indeks Gain
Indek
Gain
|
Keterangan
|
g ≥ 0,70
|
Tingggi
|
0,30 < g ≤ 0,70
|
Sedang
|
g ≤ 0,30
|
Rendah
|
e.
Uji Persyaratan Analisis Data
-
Uji Normalitas
Menurut Riduwan dan H. Sunarto metode Chi Kuadrat adalah :
“Metode Chi Kuadrat ϰ2 digunakan untuk mengadakan pendekatan dari beberapa faktor atau
mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi (fo)
dengan frekuensi yang diharapkan (fe) dari sampel apakah terdapat
hubungan atau tidak.”[11]
Adapun langkah-langkah
untuk menghitung Chi Kuadrat adalah sebagai berikut :
1.
Mencari skor terbesar
dan terkecil
2.
Mencari nilai
rentangan (R) dengan cara mengurangkan skor terbesar dengan terkecil
3.
Mencari banyaknya
kelas
4.
Mencari nilai panjang
kelas (i)
5.
Membuat tabulasi
dengan tabel penolong
6.
Mencari rata-rata
(mean)
7.
Mencari simpangan baku
(standar deviasi)
8.
Mencari nilai Z-score
untuk batas kelas interval
9.
Mencari luas 0 – Z
dari tabel kurve normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka batas kelas.
10.
Mencari luas tiap
kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z yaitu angka baris
pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi angka baris ketiga,
dan seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah
ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.
11.
Mencari frekuensi yang
diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.
Keterangan:
c2 = Chi-Kuadrat
fo = frekuensi
yang diperoleh dari data penelitian
fe = frekuensi
yang diharapkan
k = banyaknya kelas interval
13. Membandingkan c2 hitung dengan c2tabel
Kriteria : c2hitung
> c2tabel, maka distribusi data
tidak normal.
c2hitung
≤ c2tabel, maka distribusi data
normal.
dimana : a = 0,05
dk = k – n – 1 ,
k = banyaknya kelas interval
n = banyaknya kelas yang diuji.
-
Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan
untuk mengetahui homogen tidaknya sampel yang diambil dari populasi, dimana
rumus yang digunakan adalah :
Fhitung = [13]
Kriteria pengujian pada taraf
signifikansi dan derajat kebebasan (dk = n - 1) adalah : Jika Fhitung < Ftabel berarti kedua varians kelas
eksperimen dan kontrol adalah homogen.
f.
Hipotesis
Hipotesis
statistik yang akan diuji dalam
penelitian ini yaitu:
Ho: m1 = m2 Þ Tidak
terdapat pengaruh yang positif penerapan model make
- a match (mencari pasangan) terhadap hasil belajar siswa pada materi bilangan bulat di kelas VII MTs Nurul Ulum Peureulak.
Ha: m1 ¹ m2 Þ Terdapat
pengaruh yang positif penerapan model make-a match
(mencari pasangan) terhadap hasil
belajar siswa pada materi bilangan bulat di kelas VII MTs Nurul Ulum Peureulak.
Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis
dengan menggunakan rumus statistik yang sesuai. Untuk menguji hipotesis yang
telah dimodelkan, penulis menggunakan data dari perhitungan gain, dan statistik
uji-t[14], yaitu:
th
= ;
dimana S2 =
Keterangan:
=
Nilai rata-rata gain kelas
eksperimen
=
Nilai rata-rata gain kelas
kontrol
=
Banyaknya subyek kelas eksperimen
=
Banyaknya subyek kelas kontrol
=
Simpangan baku gain kelas
eksperimen
=
Simpangan baku gain kelas
kontrol
=
Varians gabungan.
Kriteria
pengujian pada taraf
signifikansi =
0,05 dan derajat kebebasan (dk = n1 + n2 - 2) adalah : jika
thitung ttabel maka
H0 ditolak dan Ha diterima.
[5] Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.103.
[10] Meltzer, D.E. 2008. The Relationship Between Mathematict
Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible “Hidden
Variable” in Diagnostic Pretes Score. http://ojps.ajp.org/ajp/html [2/4/2012]
[12] Sahlan Hadi dan Akdon. 2005. Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian
untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung : Dewaruchi. hal.171.
[13] Ibid.,
hal. 249
Tidak ada komentar:
Posting Komentar